Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PERNAHKAH ANDA BERFIKIR, BAGAIMANA KUALITAS HIDUP ANDA, PADA MASA PENSIUN?

Selasa, 31 Oktober 2017 | Oktober 31, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-31T01:52:23Z
BAGAIMANA KUALITAS HIDUP ANDA, PADA MASA PENSIUN?

TabloidKU.com - Sekali lagi, saya harus sampaikan rasa hormat saya kepada
Anda. Anda telah menunjukkan kualitas khusus, dengan
menunjukkan ciri yang paling sederhana dari seorang yang akan
meraih sukses; yaitu dari kebiasaan anda Membaca!

"Tujuan utama kami adalah untuk berbagi informasi, pengalaman,
pengetahuan, dan melakukan edukasi mengenai pentingnya untuk
mandiri secara finansial, dan bagaimana kita dapat menikmati
hidup yang lebih membahagiakan dan bernilai tinggi."

Kebanyakan masyarakat Indonesia sekarang, masih memiliki pola
pikir yang kurang menguntungkan untuk diri mereka sendiri.
Atau, kalau boleh saya bilang, kebanyakan masyarakat Indonesia
masih memiliki pola pikir masyarakat di era industrialisasi.

Ingat kawan, kita sekarang hidup di era yang baru; era informasi.

Banyak hal dan kenyataan hidup orang-orang di era industrialisasi
yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi dan kenyatan yang ada
sekarang.

Pada era industrialisasi, kita dididik untuk menjadi seorang pekerja
industri, dengan segala konsekuensi yang ada.

Konsekuensi seperti apa?
Konsekuensi yang paling nyata dan dialami oleh kebanyakan orang pada
era industrialisasi adalah bertambahnya masalah sosial masyarakat.

Keluarga, sebagai komunitas terkecil, telah menjadi salah satu sumber
dari masalah sosial tersebut. Orang tua yang harus bekerja dari pagi
hingga malam hari, karena tuntutan hidup, semakin kehilangan kontrol
dan pengawasan terhadap anak-anaknya.

Anak-anak yang tumbuh tanpa bimbingan orang tua akan menimbulkan
masalah sosial yang besar bagi masyarakat, sekarang dan dimasa yang
akan datang.

Disamping itu, pada era industrialisasi, uang dan materi menjadi
tolak ukur kesuksesan seseorang, sehingga hal tersebut membuat orang
berlomba-lomba untuk mengejar materi demi memenuhi salah satu
kebutuhan dasar manusia; kebutuhan aktualisasi diri (pengakuan) dari
orang lain (teori Maslow).

Kemudian, cara kerja dan gaya hidup orang-orang di era
industrialisasi ternyata terbukti tidak berhasil memberikan kepastian
dan keamanan hidup kepada kebanyakan orang di dunia ini.

Hanya segelintir orang saja, yang benar-benar dapat menikmati hidup
yang lebih membahagiakan dan bernilai tinggi.

Pernahkah Anda Berfikir, Apa Jadinya Anda Dan Keluarga Anda, Jika;

* Tiba-tiba, perusahaan tempat Anda mencari nafkah, memutuskan untuk
mem-PHK Anda?
* Sesuatu yang buruk menimpa diri Anda? Sehingga Anda tidak mampu
lagi untuk bekerja?
* Bagaimana kualitas hidup masa pensiun Anda?

Lantas, untuk apa Anda bekerja keras, siang-malam, Senin-Jum'at, jika
Anda tahu bahwa kualitas hidup masa pensiun Anda akan lebih buruk
daripada kondisi Anda sekarang?

A PLAN TO FAIL

Itulah yang dikenal dengan sebutan; "plan to fail", yang
sesungguhnya! Anda merencanakan hidup Anda sedemikian rupa dengan
bersekolah, meraih gelar akademis tinggi, dengan harapan untuk dapat
bekerja pada perusahaan yang mampu membayar gaji sesuai dengan
keinginan Anda, berkeluarga, dan selanjutnya memasuki masa pensiun.

Pertanyaannya adalah; seberapa sering Anda menjumpai orang yang
sangat berbahagia lahir-bathin pada masa pensiun-nya? Lihat orang tua
Anda, lihat paman dan bibi Anda. Apa yang terjadi dengan mereka pada
masa pensiun-nya? Lantas, mengapa kita harus melakukan hal yang sama,
seperti yang telah mereka lakukan?

Suka atau tidak, kenyataannya adalah pada masa pensiun, orang
cenderung mengalami penurunan dari sisi penghasilan, kondisi fisik,
dan kepercayaan diri. Hal ini dapat berakibat kepada bertambahnya
permasalahan sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat.

Kepedulian yang tulus terhadap kondisi sosial yang sedang dan akan
terjadi, keinginan untuk memiliki hidup yang jauh lebih membahagiakan
dan lebih bernilai, serta kebutuhan untuk membantu orang lain, telah
menginspirasi kami untuk berbagi dengan sebanyak-banyaknya orang
tentang pentingnya kemandirian secara finansial dan mental.

Jangan jadikan diri kita bagian dari masalah sosial
masyarakat, tapi jadikan diri kita sebagai bagian dari solusi atas
permasalahan sosial ekonomi masyarakat.

"Tidakkah Anda berkeinginan untuk menikmati hidup yang lebih
membahagiakan dan bernilai tinggi? Memiliki gaya hidup yang
memungkinkan Anda untuk melakukan apa saja, sesuai dengan keinginan
Anda? Gaya hidup yang memungkinkan Anda untuk menghabiskan waktu
bersama orang-orang yang Anda cintai. Gaya hidup yang memungkinkan
Anda untuk menolong orang lain, dan lain sebagainya?"

Hidup hanya satu kali saja,  Buat hidupmu lebih berarti
untuk diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

demikian Artikel di atas Semoga bisa bermanfaat untuk Anda, keluarga dan Orang-orang yang anda Cintai.
×
Berita Terbaru Update